Kamis, 18 Agustus 2011

4 Alasan Manchester United harus beli Wesley Sneijder


Pada bursa transfer musim panas ini, salah satu yang ramai diperbincangkan adalah soal transfer gelandang Inter Milan, Wesley Sneijder, ke Manchester United. Kenapa MU ngotot mengejar Sneijder? Seorang kolumnis Inggris mencoba mengulik alasannya.


Baik Inter maupun MU awalnya seperti malu-malu kucing soal dinamika isu transfer itu. Inter sempat menyatakan tak akan menjual Sneijder. Sneijder pun tak ingin hengkang. Sementara Sir Alex Ferguson beberapa kali membantah mengincar Sneijder yang disebut-sebut banyak orang sebagai pengganti ideal bagi Paul Scholes.

Namun, kondisi berubah 180 derajat jelang bursa transfer ditutup pada 31 Agustus mendatang. Sneijder secara blak-blakan menyatakan lebih tertarik bergabung dengan "Setan Merah" daripada Manchester City yang juga tertarik memboyong gelandang asal Belanda itu.  

Kontan saja pernyataan Sneijder disambut positif oleh para penggawa "Setan Merah". Ashley Young, misalnya, menilai Sneijder merupakan pemain hebat dan pantas berada di Old Trafford.

Kolumnis media online Bleacher Report, Yoosof Farah, memiliki empat alasan mengapa Ferguson harus memboyong Sneijder. Bahkan, Farah berpendapat, hadirnya Sneijder bisa membuat MU selevel dengan Barcelona.

Berikut ini keempat alasan tersebut.

1. Gol dan assits

Musim lalu di Serie-A, Sneijder mencetak empat gol dan lima assist dalam 25 pertandingan. Artinya, dalam setiap lima pertandingan, rata-rata dia mampu membidani terciptanya hampir dua gol.

Itu melebihi kotribusi yang diberikan oleh gelandang MU pada musim lalu. Padahal, ia tampil lebih sedikit daripada Michael Carrick dan Darren Fletcher.

Dia mencetak lebih banyak gol daripada gelandang MU. Ia juga membuat assist lebih  banyak daripada para gelandang MU, kecuali Fletcher. Pada Premier League musim lalu, total Fletcher mencetak enam assist.

Dalam kariernya, total Sneijder telah mencetak 84 gol dari 326 pertandingan. Artinya, dalam setiap empat pertandingan, dia mencetak satu gol. Lagi-lagi, hal itu membuat Sneijder lebih baik daripada gelandang utama MU.

Oleh karena itu, jelas hadirnya playmaker asal Belanda itu akan meningkatkan jumlah gol yang tercipta dari lini tengah.

2. Pengumpan sukses

Bersama Inter pada musim lalu, Sneijder membuat umpan 60,1 per pertandingan dengan tingkat umpan terukur 85 persen. Ini membuat dia menjadi pengumpan terbaik kedua pada Serie-A.

Statistik tersebut juga membuat dia mengalahkan pengumpan terbaik pada Premier League, seperti Luka Modric (Tottenham Hotspur) yang hanya mampu membuat 58,22 persen umpan terukur per pertandingan.

Umpan terukur yang diciptakan Sneijder bahkan mengalahkan gelandang MU, yakni Carrick, Fletcher, dan Anderson, yang rata-rata 72 persen atau lebih rendah.

Statistik Sneijder juga mengalahkan Paul Scholes yang musim lalu memiliki umpan terukur sebanyak 81,3 persen. Wajar jika "Setan Merah" menginginkannya.

3. Pengumpan kunci

Dalam hitungan nominal, Sneijder membuat 72 umpan pada musim lalu, yang per pertandingan rata-rata 2,9. Ini merupakan prestasi luar biasa mengingat ia absen dalam 15 pertandingan Serie-A. Namun, ia tetap finish pada posisi kelima sebagai pengumpan terbaik pada Serie-A musim lalu.

Satu-satunya pemain MU yang lebih banyak melepaskan umpan adalah Nani dengan 78 umpan. Namun, dia memiliki pertandingan lebih banyak daripada Sneijder, yakni 31 pertandingan. Sementara Sneijder hanya tampil dalam 22 pertandingan. Selain itu, 21 persen umpan Nani kurang efisien.

Mengapa umpan-umpan Sneijder tidak banyak membidani terciptanya gol? Alasannya, Serie-A memiliki pertahanan yang lebih kuat di Eropa. Buktinya, pada Serie-A musim lalu hanya tercipta 955 gol. Sementara pada musim yang sama, Premier League mencetak 1063 gol .

4. Sneijder bisa membawa MU sebagus Barcelona

Dilihat dari statistik dan berdasarkan sudut pandang taktis, hadirnya Sneijder juga bisa membuat MU selevel dengan Barcelona.

Sebagai trequartista, Sneijder lebih banyak menyerang daripada bertahan. Wajar jika dia hanya mencatatkan 1 tekel dan 1 intersepsi pada setiap dua pertandingan.

Sebelumnya, dia bermain sangat baik dengan formasi 4-3-3 atau 4-5-1. Adapun MU lebih sering menggunakan formasi 4-4-2. Bahkan, formasi itu masih diertahankan Ferguson dalam pertandingan-pertandingan pramusim tahun ini. Namun, melihat statistik umpannya yang lebih baik daripada para gelandang MU, dia akan mudah beradaptasi dan mengembangkan dinamika lini tengah "Setan Merah" dalam formasi 4-4-2.

Sneijder akan menjadi pengumpan terbaik di MU. Soal tackling, itu bisa diserahkan kepada Fletcher dan Anderson karena statistik mereka soal tackling lebih baik dan menjamin pertahanan.

Tidak ada komentar: